Tugas Pengetahuan PPL
Nama: Anargya Gilland Satria
Kelas: XI RPL
SMK Bina Informatika
Tugas Pemodelan Perangkat Lunak 2
- Mengapa kita perlu belajar UML dalam membangun sebuah sistem?
Agar proses pembuatan sistem akan berjalan dengan lancar, dengan rangkaian yang jelas sehingga memudahkan pengembang untuk membuat sistem sesuai dengan visi perancang. - Sebutkan dan jelaskan macam-macam diagram untuk pemodelan aplikasi berorientasi
obyek!
- Use Case
Diagram Use Case menunjukkan bagaimana seorang/beberapa jenis pengguna bisa berinteraksi dengan sistem, seperti apa saja jenis kegiatan yang bisa/tidak bisa mereka lakukan dalam sistem. - Activity Diagram
Diagram ini berfungsi untuk menunjukkan bagaimana proses suatu aktivitas dijalankan oleh sistem. - Sequence Diagram
Sequence diagram menunjukkan bagaimana proses pengerjaan aktivitas sebuah sistem berurutan dengan waktu. - Class Diagram
Diagram ini menunjukkan model-model kelas beserta atribut dan relasinya sesama lain dalam sebuah sistem. - Deployment Diagram
Diagram yang menunjukkan relasi antara perangkat keras dan perangkat lunak dalam sistem. - Buatlah contoh dan penerapan salah satu diagram tersebut!
Use Case sebuah sistem perpustakaan. - Menurut kamu lebih mudah mana penerapan aplikasi menggukan diagram yang berbasis obyek oriented atau kah struktural? jelaskan alasannya?
Diagram OOP (berbasis obyek) diagram merupakan jenis diagram yang lebih fleksibel, terukur, dan mudah dipelihara dibandingkan dengan diagram terstruktur. - Menurut kamu lebih mudah mana penerapan aplikasi terlebih dahulul atau kah perancangan digaram terlebih dahulu? jelaskan alasannya?
Menurut saya secara pribadi, pengembangan aplikasi tanpa diagram akan menjadi pilihan yang lebih baik ketika membuat aplikasi seorang diri, karena saya pasti akan mengetahui apa yang ingin dibuat, dan bisa melakukan perubahan rancangan pada saat proses pengembangan aplikasi.
Namun, bila membuat aplikasi dengan sebuah tim/kelompok, maka akan lebih baik untuk membuat sebuah rancangan dalam bentuk diagram terlebih dahulu, agar semua orang dalam kelompok dapat mengerti dengan baik apa yang harus mereka lakukan dan bagian-bagian mereka masing-masing, serta bisa membuat sistem sesuai dengan visi perancang dan tidak ada miskomunikasi antar anggota tim dalam proses pengembangan.