Anggota Kelompok 1 Project Profil Pancasila:
1. Anargya Gilland Satria
2. Ajriel Rizky Maulana
3. Revo Athaya Hendrato
4. Muhammad Khalifi N.
5. Fauzan Rafi Ramadan
6. Fadhil Iman Pratomo

Pembukaan
Assalammualaikum wr wb, halo semuanya, pada blog kali ini kita akan membahas tentang tari jaipong, kami sudah mengambil beberapa Informasi dari narasumber di Puspo budoyo yaitu Ibu Aristiani dan juga kak Sriyani, berikut Informasi yang bisa kita berikan tentang tari jaipong berdasarkan hasil wawancara kami dengan narasumbe di Puspo budoyo

Apa itu Tari Jaipong?

Tari Jaipong adalah tari yang berasal dari jawa barat, Tari jaipong berawal dari Bandung dan Karawang, Tari Jaipong terbuat dari gabungan kesenian Wayang Golek, Ketuk tilu serta Pencak silat, Tari Jaipong biasanya banyak ditampilkan di acara - acara penting di jawa barat.






Asal-Usul Tari Jaipong



Tari Jaipong dibuat pada tahun 1970-an oleh H. Suwanda dan Gugum Gumbira. Awalnya, Tari Jaipong dikenal dengan nama "Tari Banjet". Pada akhir dekade itu, Tarian ini menjadi semakin berkembang. Hingga kini, Tari Jaipong menjadi suatu kesenian tradisional yang tetap bertahan pada era modernisasi.


Makna dibalik Tari Jaipong



Setiap gerakan yang terdapat pada tari jaipong mempunyai nilai dan makna sendiri. Berikut adalah beberapa makna dari masing-masing gerakan pada tarian jaipong :

Gerakan Cinges Gerakan badan dan kaki yang menggambarkan sosok perempuan yang gesit serta dapat menghadapi setiap tantangan kehidupan dengan antusias.

Gerakan Galeong Umumnya gerakan ini disertai dengan lirikan mata serta senyum genit yang menggambarkan karakter perempuan yang kenes atau centil.

Gerakan tangan dan kaki
Gerakan-gerakan tangan dan kaki pada tarian Jaipong menggambarkan perempuan Sunda masa kini memiliki karakter yang jujur dan kuat. 

Liukan tubuh
Liukan tubuh yang lentur pada penari Jaipong dari ujung kepala hingga kaki menggambarkan karakter perempuan Sunda yang lembut dan tidak kaku.




Gaya dan Ciri Khas Tari Jaipong





Tarian ini mempunyai ciri khas khususnya pada tarian jaipong gaya kaleran. Diantaranya yaitu humanism, keceriaan, semangat, erotisme, kesederhanaan, dan spontanitas. Ciri khas tarian jaipong tersebut dapat tercermin pada penyajian tariannya. Terdapat pemberian pola atau yang disebut juga dengan nama ibing pola. Ibing pola umumnya dibawakan oleh seorang penari tunggal atau dikenal dengan nama Sinden Tatandakan. Tari Jaipong menggunakan 4 alat musik yaitu gendang, rebab, gong, kecrek dan juga kecapi.


Kesimpulan

Tarian Jaipong merupakan sebuah kebudayaan Indonesia yang sangat berharga, dan harus dilestarikan. Ada banyak makna dibalik kesenian ini. Setelah mengunjungi Puspo Budoyo, kita mengetahui bahwa masih banyak orang yang mempelajari dan melestarikan kebudayaan ini supaya tidak hilang. Sebagai anak bangsa, untuk melestarikan kebudayaan Indonesia seperti tarian ini menjadi kewajiban kita semua.